RSS

Pertemuan Yarasutra: Indonesia Ibarat Cermin Retak


Kondisi perekonomian di Indonesia secara umum belum kunjung membaik. Kinerja reformasi juga belum dirasakan rakyat. Dan hukum pun tidak berpihak. Akibatnya tidak ada kepastian. Berbagai gejolak sosial dan pragmatisme menerpa rakyat tak berdosa. Ironisnya muncul sparatis, parahnya lagi ada ingin merdeka dan lepas dari pangkuan ibu pertiwi.
Padahal rakyat selama ini butuh kepempinan yang kuat, tegas, pro demokrasi dan pro rakyat. Itulah yang membuat prihatin Raja Sultan Iskandar Machmud Badaruddin dari Keraton Palembang Darusallam.
"Saya prihatin dengan kondisi Indonesia sekarang. Indonesia itu sekarang ibarat cermin yang retak," kata Iskandar usai dilantik sebagai Ketua Yayasan Raja Sultan Nusantara (YARASUTRA), Rabu (21/12/2011) malam di Hotel Sahid Jakarta.
Yarasutra atau Yayasan para Raja Se-nusantara yang dibentuk dengan tujuan sebagai kepedulian para raja di Nusantara akan kondisi bangsa ini, mengusulkan untuk mendirikan koperasi adat sesuai dengan program pemerintah, khususnya Kementrian Koperasi dan UMKM.
Pertemuan Yarasutra kali ini berhasil membentuk kepengurusan baru dan Sultan Badaruddin 2 dinobatkan sebagai Ketua Yayasan. Diikuti oleh Boki Ratu Nita BS sebagai Ketua Harian Yarasutra dan Sekjen dipegang oleh Mahfudz.
Dalam momen tersebut dicetuskan juga pentingnya Baramasutra (Barisan Massa Adat Seluruh Nusantara)untuk membantu pemerintah dalam pertahanan dan keamanan dalam rangka mempertahankan bingkai NKRI. Baramasutra didirikan oleh para raja nusantara, diantara yang terpilih dalam kepengurusan baru Yarasutra adalah Sultan Mudaffar Syah (Ternate), Sultan Sepuh (Cirebon), Sultan Badaruddin (Palembang), Raka Daolat Hasadaon, Boki Ratu Nita Budhi Susanti (Permaisuri Sultan Ternate) dan lain-lain.
Dalam acara tersebut hadir 100 Raja dan Sultan dari seluruh Indonesia, para pejabat tinggi dan sejumlah duta besar negara sahabat.
"Untuk itu, saya menghimbau pemerintah mengajak kita memecahkan berbagai persoalan demi kemajuan dan kejayaan negeri ini." tegas Badaruddin. Sang Raja juga mengimbau pemerintah melalui (Anggaran Pemerintah Bantuan Daerah) APBD memberikan anggaran khusus kepada para Raja dan Sultan yang telah berjasa atas kontribusinya terhadap cikal bakal berdirinya Indonesia.
"Usulan ini saya ajukan karena tidak semua para Raja Sultan itu kondisi ekonominya sekarang baik. Bahkan saya dengar ada Raja Sultan yang datang ke sini (Jakarta , red) untuk ongkos pribadinya terpaksa jual sapi," ungkapnya.
Menyinggung terbentuknya Yarasutra, Iskandar menegaskan bukan bertujuan politik pilkada."Yarasutra didirikan salah satu tujuannya sebagai garda terdepan untuk melestarikan budaya Indonesia. Kita berkomitmen memajukan dan memakmurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelasnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS